Home » » Review Film Inside Out (2015)

Review Film Inside Out (2015)



Info: IMDb
Ratings: 8.8/10 from 34,300 users
Directors: Pete Docter, Ronaldo Del Carmen
Writers: Pete Docter, Ronaldo Del Carmen
Stars: Amy Poehler, Bill Hader, Lewis Black

SINOPSIS 


  “Inside Out” ini bercerita tentang anak perempuan berusia 11 tahun bernama Riley yang memiliki berbagai emosi yang ada dalam tubuhnya. Dalam pikiran Riley, terdapat 5 wujud emosi yaitu Joy ( bahagia, Amy Poehler ), Fear ( takut, Bill Hader ), Anger ( marah, Lewis Black ), Disgust ( jijik, Mindy Kaling ) dan Sadness ( sedih, Phyllis Smith ).
  5 wujud emosi tersebut tinggal di sebuah tempat yang disebut dengan Headquartes ( markas besar ) yaitu pada pusat kendali pikiran Riley yang membimbingnya dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari. Keadaan pun menjadi berubah ketika Riley harus pindah ke kota San Fransisco untuk ikut bersama ayahnya. Headquartes pun menjadi kacau saat Riley berusaha beradaptasi dengan kehidupan di kota tersebut. Sementar Joy berusaha dan tetap untuk optimis, kelima emosi ini berseteru tentang cara terbaik untuk Riley dalam menghadapi kehidupan kota, rumah, sekolah dan lingkungan baru.

REVIEW

  Cerita dimulai ketika seorang anak perempuan bernama Riley (Kaitlyin Dias) lahir ke dunia. Di dalam otaknya ada tim emosi yang menjalankan semacam control room. Tim tersebut terdiri dari kebahagiaan (Joy/Amy Poehler), kesedihan (Sadness/Phyllis Smith), ketakutan (Fear/Bill Hader), kemarahan (Anger/Lewis Black) dan rasa jijik (Disgust/Mindy Kaling). Semua emosi tersebut dipersonifikasi dalam karakter yang benar-benar sepadan bobotnya. Kesemuanya sama pentingnya bagi Riley.

  Riley yang ketika kecil dipenuhi rasa bahagia akhirnya setelah menginjak usia 11 tahun ia sudah merasakan bahwa hidup tak sepenuhnya menyenangkan. Dia mulai dikecewakan orangtua, sahabat, bahkan oleh dirinya sendiri. Familier? Bukankah kita semua pernah merasakan itu? Ya, ini hebatnya “Inside Out” yang mampu menembus semua pribadi karena ceritanya memang bisa di-relate oleh hampir semua orang.

  Peran Joy kemudian jadi vital dengan konflik yang dialami Riley perlahan menghancurkan “Pulau-Pulau Kepribadian” Riley; Keluarga, Hockey, Persahabatan, Kekonyolan. Pulau-pulau tersebut adalah unsur pembentuk Riley sebagai pribadi. Di dalamnya terdapat berbagai kenangan yang datanya dikumpulkan setiap hari. namun diakhir cerita joy sadar, dia terlalu egois dan selalu memojokkan sadness, kesadarannya itu membuat joy memberi sadness kesempatan untuk memperbaiki semuanya dan pulau pulau yang awalnya terpisah - pisah dan hancur tersebut, terbentuk kembali dan menjadi satu kesatuan.

0 komentar:

Catat Ulasan

Facebook

Dikuasakan oleh Blogger.

Advertisement

Flickr Images

Pages

Contact

ads slot

 
Copyright © 2015 Enthusiastic Movie Reviews
. Blogger Templates